Rabu, 09 Januari 2013

Model Pembelajaran Menurut Jerol's E Kemp



PEMBAHASAN

A.  Hakikat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran berasal dari dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yangharus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Setiap perencanaan minimal harus memiliki empat unsur sebagai berikut:
1.    Adanya tujuan yang harus dicapai
2.    Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3.    Sumber daya yang dapat mendukung
4.    Implementasi setiap keputusan
Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dansiswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakan dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk daya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebgai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari kedua makna tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-haldiatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
B.  Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dibutuhkan disebabkan beberapa hal, sebagai berikut :
1.    Pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apa pun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
2.    Pembelajaran adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran minimal akan melibatkanguru dan siswa.
3.    Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa.
4.    Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar.
C.  Manfaat dan Fungsi Perencanaan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita petik dari perencanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1.    Melalui proses yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan.
2.    Sebagai alat untuk memecahkan masalah, dengan perencanaan yang matang guruakan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul.
3.    Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
4.    Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.

D.  Perencanaan Pembelajaran Kemp
Perencanaan Pembelajaran Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model pembelajaran Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran.
Menurut Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang saling berhubungan dan harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa yang diinginkan. Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh kemp merupakan model yang berbentuk lingkaran. Model berbentuk lingkaran menunjukan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain sistem pembelajaran. Menurut kemp langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun, karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seharusnya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan.
E.   Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp
Skema hubungan tiap-tiap langkah dalam Perencanaan Pembelajaran Kemp. Pada dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah:
1.    Menentukan Topic dan Tujuan instruksional Umum (Goal, Topic and general Purpose).
Menentukan topik dan tujuan instruksional umum untuk pembelajaran tiap pokok-pokok bahasan. Sebuah perencanaan harus menentukan topik utama, begitu pula dengan perencanaan kemp, topik tersebut akan menjadi cakupan program pembelajaran yang dibuat. Topik biasanya disusun secara logis, paling simpel, dan konkret sehingga orang dapat langsung melihat gambaran dari rencana program pembelajaran tersebut. Topik dapat disusun berdasarkan pengalaman yang didapatatau pemikiran yang menjadi dasar sesuatu yang akan dibuat.
2.    Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic)
Ketika mendesain sebuah rencana pembelajaran kemp, kita harus memutuskan karakteristik dari siswa karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam membuat perencanaan pembelajaran.Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui, apakah latar belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program, dan langkah-langkah apa yang perlu diambil.
3.    Tujuan Pembelajaran (Learning Objective)
Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat dijadikan tolak ukur  perilaku pelajar. Dengan demikian, siswa akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya, dan apa ukurannya dia telah berhasil. Dari segi pengajar, rumusan ituakan berguna dalam menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang sesuai.
4.    Menentukan Isi Meteri (Subject Content)
Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan. Isi materi pelajaran memberikan inti informasi yang diperlukan dalam pokok bahasan. Informasimenumbuhkan pengetahuan yang merupakan tata hubungan antara rincian fakta. Hasilakhirnya adalah pemikiran intelektual dan pemahaman.
5.    Menetapkan Pengajaran Awal (Pre-Assesment)
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan sertauntuk pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan.
Dalam pelaksanaannya, pre-assesment tidak selalu harus dilakukan dengan konsep formal. Misalnya saja kita dapat bertanya langsung pada siswa di dalam kelas. Kita dapat bertanya berapa banyak di antara mereka yang telah mengerti dengan materi yangakan diberikan.

6.    Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources)
Tahapan selanjutnya dari model pembelajaran adalah aktifitas belajar–mengajar.Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk – bentuk dari kegiatan belajar yang efektif dan media–media yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga alternatif pembelajaran yaitu group presentation, individualized learning, dan interaction between teacher and student. Dalam melakukan proses pembelajaran hendaknya kita memilih alternatif kegiatan yang paling efektif dan sesuai dengan keadaan siswa. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
Umumnya para guru dapat mendesain pembelajaran dengan bantuan buku manual. Namun hal itu hanya terbatas pada pembelajaran yang bersifat tradisional saja. Padahal ilmu pendidikan senantiasa berkembang dan terus mengeluarkan produk  – produk baru yang lebih canggih lagi. Dari sinilah masalah muncul, karena para guru tidak menguasai produk–produk baru tersebut. Di sinilah peran seorang pendesain diperlukan. Sumber pembelajaran juga merupakan komponen terpenting yang tidak boleh kita lupakan dalam media pembelajaran.
Hendaknya kita memilih media yang cocok dengan kondisi dan materi yang akan diberikan. Media yang baik dapat memotifasi siswa dan dapat menjelaskan materi secara efektif serta mengilustrasikan isi materi. Media yang digunakan dapat bermacam – macam. Media yang digunakan dapat berupa media cetak, media audio, media visual, dan media audio visual yang terpenting media itu dapat menunjang kegiatan personal maupun kelompok.
7.    Sarana Penunjang (Support Service)
Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan lainnya.
1)   Biaya
Dana merupakan hal yang amat krusial dalam pengembangan pendidikan.Semua program baru yang akan dipakai tentunya memerlukan dana untuk memulainya. Sekolah yang ingin mengembangkan program pendidikannya misalnya saja dengan membuat inovasi baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk menjalankannya. Pemanfaatan biaya dilakukan ketikamasa pengembangan dan selama pemakaian peralatan.
2)   Fasilitas
Proses pembelajaran tentunya membutuhkan fasilitas yang memadai untuk keberlangsungannya proses belajar-mengajar. Dalam kegiatan presentasi, kitamembutuhkan proyektor audio visual, sound sistem, papan tulis dan perlengkapanlainnya.
3)   Peralatan
Dalam menjalankan program yang telah dijalankan tentunya kita memerlukan beberapa peralatan untuk menunjang kegiatan tersebut.
4)   Waktu
Dalam menentukan program hendaknya kita memperhatikan jadwal dan waktuyang tepat.
8.    Evaluasi (Evaluation)
Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapafase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan. Evaluasi harus sejalan dengantujuan awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal pembelajaran akan berperansebagai acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini berfungsi untuk mengukur hasiloutcome dari pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu proses evaluasi juga berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan program pembelajaran yang telahdidesain. Dari proses evaluasi ini kita dapat melihat perbandingan siswa yang lulusdan tidak lulus. Jika perbandingan siswa yang lulus lebih banyak dibandingkan siswayang tidak lulus maka pembelajaran ini dianggap berhasil.
F.   Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan Pembelajaran Kemp
1.    Kelebihan
Dalam Model Pembelajaran Kemp ini di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya, sehingga apabila terdapat kekurangan atau kesalahan ditahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu barulah dapat melangkah ke tahap berikutnya. Sedangkan,
2.    Kelemahan
Dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruh yang besar, karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi, dan strategi pengajaran. Untuk lebih jelas, kami menyimpulkan kelemahan serta kelebihan model pembelajaran kemp dengan model pembelajaran lain dalam bentuk tabel berikut.

Kelebihan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
Kelemahan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
1.    Model Pembelajaran kemp berbentuk lingkaran dan ketika akan melakukan langkah-langkah selanjutnya selalu dilakukan revisi terlebih dahulu.
2.    Model Pembelajaran Kemp berbentuk siklus yang memberi kemungkinan bagi penggunanya untuk memulai kegiatan desain sistem pembelajaran dari fase manapun.
3.    Model pembelajaran kemp berfokus pada perencanaan kurikulum dengan pendekatan tradisional/klasik.
1.    Untuk model pembelajaran lain, revisi hanya dilakukan setelah evaluasi pembelajaran.
2.    Untuk model pembelajaran lain, langkah awal dalam proses pembelajaran sudah ditetapkan.
3.    Model briggs diterapkan pada kurikulumyang baru, terdapat tim prmantau yang ikutdalam menyusun perencanaan pembelajaran



PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuantersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.Jerols E. Kemp mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang palingawal bagi pendidikan.
Model Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainyauntuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran. Menurutkemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yangdikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul. Langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengambangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapatmemulai dari komponen manapun.Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp :
1.    Daftar Topic dan Tujuan Umum (Goal, topic and General purpose).
2.    Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic).
3.    Tujuan Pembelajaran (Learning Objective).
4.    Menentukan Isi Meteri (Subject Content).
5.    Menetapkan pengajaran awal (Pre-Assesment).
6.    Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources).
7.    Sarana Penunjang (Support Service).
8.    Evaluasi (Evaluation)
Model perencanaan pembelajaran kemp mempunyai kelebihan serta kekurangan. Kelebihan dalam Model Pembelajaran Kemp ini di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya. Sedangkan Kelemahan dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaranklasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruhyang besar, karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi,dan strategi pengajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar