Minggu, 23 Desember 2012

ENAM CARA MENCETAK JANIN CERDAS



1.    Minum Susu
Susu kaya protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, potasium, fosfor, serta niasin. Selain itu, susu berperan penting pada fungsi syaraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. Bahkan vitamin D, di dalamnya bisa membantu penyerapan kalsium.
Susu juga mengandung choline, zat gizi yang berandil mengantarkan rangsang ke syaraf otak. Ibu hamil yang mengonsumsi choline, dalam jumlah cukup akan melahirkan bayi dengan kemampuan memori yang bagus sepanjang hidupnya. jadi, Choline meman berpengaruh terhadap perkembangan otakdan memori pada otak janin anda.

2.    Makan Ikan
Kecerdasadan janin dapat dimaksimalkan dengan asupan cukup protein. Protein bagus berasal dari hewani, seperti ikan, ayam, daging dan telur. Protein terbaik untuk membentuk kecerdasan bayi bersumber dari ikan laut dalam ( tuna, salmon, kakap) karena mengandung asam lemak, yakni DHA (asam dokosaheksanoat) yang mirip asam lemak omegga-3. Asam lemak omega-3 paling banyak terdapat di bagian kepala ikan. Jadi, bila makan ikan, bagian kepalanya jangan dibuang (bagus juga menyantap gulai kepala ikan). Apabila janin tidak mendapatkan DHA yang mencukupi dikhwatirkan, besarnya akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi, gangguan sistem kekebalan, serta kesulitan belajar. (kalau anda berbakat alergi, konsultasi dulu ke dokter).
Ikan juga sumber yodium, zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan  janin secara menyeluruh. Janin pada trimester ke-1 belum bisa mendapat yodiumdari kelenjar tiroidnya sendiri. Padahal 80% yodium tersedia dalam kelenjar tiroid ibu. Setiap kali janin butuh yodium, ia akan menyedotnya dar tubuh ibu melalui plasenta.
Terbayangkan bagaimana efeknya kalau ibu hamil sampai kekurangan yodium? Pertumbuhan janin akan terhambat. Bahkan, bisa jadi  ia kelak akan tumbuh lebih kerdil ketimbang teman-temannya. Menurut penelitian, anak-anak yang ibunya kekurangan yodium ketika hamil IQ-nya 4 poin lebih rendah dibandingkan meraka yang ibunya tidak pernah kekurangan yodium.

3.    Sering Mengajak Si Kecil Berbicara
Janin usia enam  bulan sudah bisa mendengar bunyi-bunyian. Penelitian membuktikan, janin memasuki trimester ke-3, bukan hanya bisa mendengarkan suara, tetapi juga bisa “belajar”. Para peneliti memperdengarkan bunyi-bunyian pada janin, lalu memonitor dengan USG (ultrasonografi) untuk melihat reaksinya. Ternyata janin beraksi lebih cepat setiap kali mendengar bunyi-bunyiian. Janin, bayi maupun balita yang dibesarkan dalam lingkungan yang membiasakannya untuk berbicara dengan baik, mendengarkan, dan membaca, cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi dan lebih maju di sekolah.

4.    Memperdengarkan Musik Klasik
Janin yang terbiasa mendengar musik kalsik yang tenang memang cendrung menjadi anak yang tenang. Ia juga gampang tidur nyenyak. Tidur lelap ini mempengaruhi perkembangan otak. Sel syaraf di otak tumbuh pesat ketika bayi tidur. Kalau ia tenang, ia akan cukup tidur dan perkembangan otaknya pun maksimal.

5.    Rajin Olahraga
Dengan rutin berolahraga, aliran dara ibu hamil akan lancar. Aliran darah yang lancar akan mengantar oksigen secara lancar pula bagi cinta kasih anda, sehingga perkembangan janin pun terpacu pesat.

6.    Gaya Hidup Sehat
Menghindari asap rokok, minuman keras, dan obat-obatan yang tidak perlu bisa meminimalkan gangguan pada perkembangan syaraf bayi. Bayi yang lahir dari ibu perokok berpotensi meliki IQ rendah, bobot lahir rendah, lingkar kepala lebih kecil, lahir prematur, dan perawatan di ICU lebih lama dibandingkan dengan bayi dari ibu yang tidak merokok selama hamil.
Asap rokok mengurangi asupanoksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan sistem syaraf janin. Nikotin rokok akan membuat saluran utero-plasental, menyempit. Akibatnya, sel-sel otak bayi akan menderita hypoxia atau kekurangan oksigen.
Asap rokok juga akan memicu terjadinya proses carboxi hemaglobin, yaitu sel-sel darah yang semestinya mengikat oksigen malah mengikat CO dari asap rokok. Selain itu, asap rokok juga mengandung sekitar 2.000-4.000 senyawa kimia beracun yang secara langsung mengganggu dan merusak berbagai proses tumbuh kembang sel-sel dari syaraf.

                                                                             Sumber : MOM & KIDDIE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar