PEMBAHASAN
A. Hakikat
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran berasal dari dua kata, yakni kata perencanaan dan
kata pembelajaran. Perencanaan
berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus
dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang
lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yangharus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Setiap perencanaan minimal harus
memiliki empat unsur sebagai berikut:
1.
Adanya
tujuan yang harus dicapai
2.
Adanya
strategi untuk mencapai tujuan
3.
Sumber
daya yang dapat mendukung
4.
Implementasi
setiap keputusan
Sedangkan pembelajaran dapat
diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dansiswa dalam memanfaatkan
segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam
diri siswa itu sendiri seperti minat, bakan dan kemampuan dasar yang
dimiliki termasuk daya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa
seperti lingkungan, sarana dan sumber
belajar sebgai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari kedua
makna tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya
dokumen yang berisi tentang hal-haldiatas, sehingga selanjutnya dokumen
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Perencanaan
pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi
program-program pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran.
B. Pentingnya
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran dibutuhkan disebabkan beberapa hal, sebagai berikut :
1.
Pembelajaran
adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apa pun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses
tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
2.
Pembelajaran
adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran minimal akan melibatkanguru dan siswa.
3.
Proses
pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar menyampaikan materi
pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa.
4.
Proses
pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana
dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar.
C. Manfaat
dan Fungsi Perencanaan
Ada
beberapa manfaat yang dapat kita petik dari perencanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1.
Melalui
proses yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan.
2.
Sebagai
alat untuk memecahkan masalah, dengan perencanaan yang matang guruakan dengan
mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul.
3.
Untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
4.
Perencanaan
akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis
artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi
akan berlangsung secara
terarah dan terorganisir.
D. Perencanaan Pembelajaran Kemp
Perencanaan
Pembelajaran Kemp Jerols
E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional
yang paling awal bagi pendidikan. Model pembelajaran Kemp memberikan
bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum
dan tujuan-tujuan pengajaran.
Menurut
Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang
saling berhubungan dan harus dikerjakan
secara logis agar mencapai apa yang diinginkan. Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh kemp merupakan model
yang berbentuk lingkaran. Model
berbentuk lingkaran menunjukan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain sistem pembelajaran. Menurut kemp langkah tiap-tiap
pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari
titik manapun sesuai di dalam siklus
tersebut. Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada
para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun, karena
kurikulum yang berlaku secara nasional di
Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seharusnya proses
pengembangan itu dimulai dari tujuan.
E. Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp
Skema
hubungan tiap-tiap langkah dalam Perencanaan Pembelajaran Kemp. Pada dasarnya, perencanaan dalam
desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah:
1.
Menentukan
Topic dan Tujuan instruksional Umum (Goal, Topic and general Purpose).
Menentukan topik dan tujuan instruksional umum untuk pembelajaran
tiap pokok-pokok bahasan. Sebuah perencanaan harus menentukan topik utama,
begitu pula dengan perencanaan kemp, topik tersebut akan menjadi cakupan
program pembelajaran yang dibuat. Topik biasanya disusun secara logis,
paling simpel, dan konkret
sehingga orang dapat langsung melihat gambaran dari rencana
program pembelajaran tersebut. Topik dapat disusun berdasarkan pengalaman
yang didapatatau pemikiran yang menjadi dasar sesuatu yang akan dibuat.
2.
Menganalisis
karakteristik pelajar (Learning Characteristic)
Ketika mendesain sebuah rencana pembelajaran kemp, kita
harus memutuskan karakteristik
dari siswa karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam membuat perencanaan
pembelajaran.Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui, apakah latar
belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti
program, dan langkah-langkah apa yang perlu
diambil.
3.
Tujuan
Pembelajaran (Learning Objective)
Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat dijadikan
tolak ukur perilaku pelajar. Dengan demikian, siswa akan mengetahui
apa yang harus dikerjakannya, dan apa ukurannya dia
telah berhasil. Dari segi pengajar, rumusan ituakan berguna dalam menyusun tes
kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang sesuai.
4.
Menentukan
Isi Meteri (Subject Content)
Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap
tujuan. Isi materi pelajaran memberikan inti informasi yang diperlukan
dalam pokok bahasan. Informasimenumbuhkan pengetahuan yang merupakan tata hubungan
antara rincian fakta. Hasilakhirnya adalah pemikiran intelektual dan pemahaman.
5.
Menetapkan
Pengajaran Awal (Pre-Assesment)
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program
yang bersangkutan sertauntuk pemahaman siswa terhadap materi yang akan
diberikan.
Dalam pelaksanaannya, pre-assesment tidak selalu harus
dilakukan dengan konsep formal. Misalnya
saja kita dapat bertanya langsung pada siswa di dalam kelas. Kita dapat bertanya
berapa banyak di antara mereka yang telah mengerti dengan materi yangakan
diberikan.
6.
Aktivitas
Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources)
Tahapan selanjutnya dari model pembelajaran adalah aktifitas
belajar–mengajar.Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk – bentuk dari
kegiatan belajar yang efektif dan media–media yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga alternatif
pembelajaran yaitu group presentation, individualized learning, dan interaction between teacher and
student. Dalam melakukan proses pembelajaran
hendaknya kita memilih alternatif kegiatan yang paling efektif dan sesuai
dengan keadaan siswa. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber
pembelajaran yang menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah
menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
Umumnya para guru dapat mendesain pembelajaran dengan
bantuan buku manual. Namun hal itu hanya terbatas
pada pembelajaran yang bersifat tradisional saja. Padahal ilmu pendidikan senantiasa berkembang dan
terus mengeluarkan produk – produk baru yang lebih canggih lagi.
Dari sinilah masalah muncul, karena para guru tidak menguasai produk–produk baru tersebut. Di sinilah
peran seorang pendesain diperlukan. Sumber pembelajaran juga merupakan
komponen terpenting yang tidak boleh kita lupakan dalam media pembelajaran.
Hendaknya kita memilih media yang cocok dengan kondisi
dan materi yang akan diberikan. Media yang baik dapat memotifasi siswa dan dapat menjelaskan materi
secara efektif serta mengilustrasikan isi materi. Media yang digunakan dapat bermacam – macam. Media yang
digunakan dapat berupa media cetak, media audio, media visual, dan media
audio visual yang terpenting
media itu dapat menunjang kegiatan personal maupun kelompok.
7.
Sarana
Penunjang (Support Service)
Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang
meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan lainnya.
1)
Biaya
Dana merupakan hal yang amat krusial
dalam pengembangan pendidikan.Semua program baru yang akan dipakai tentunya
memerlukan dana untuk memulainya. Sekolah yang ingin mengembangkan program
pendidikannya misalnya saja dengan membuat inovasi
baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk menjalankannya. Pemanfaatan biaya
dilakukan ketikamasa pengembangan dan selama pemakaian peralatan.
2)
Fasilitas
Proses pembelajaran tentunya
membutuhkan fasilitas yang memadai untuk keberlangsungannya proses
belajar-mengajar. Dalam kegiatan presentasi, kitamembutuhkan proyektor audio
visual, sound sistem, papan tulis dan perlengkapanlainnya.
3)
Peralatan
Dalam menjalankan program yang telah
dijalankan tentunya kita memerlukan beberapa peralatan untuk menunjang
kegiatan tersebut.
4)
Waktu
Dalam menentukan program hendaknya
kita memperhatikan jadwal dan waktuyang tepat.
8.
Evaluasi
(Evaluation)
Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka
menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan
peninjauan kembali beberapafase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan.
Evaluasi harus sejalan dengantujuan awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal
pembelajaran akan berperansebagai acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini
berfungsi untuk mengukur hasiloutcome dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Selain itu proses evaluasi juga berfungsi untuk mengukur tingkat
keberhasilan program pembelajaran yang telahdidesain. Dari proses evaluasi ini
kita dapat melihat perbandingan siswa yang lulusdan tidak lulus. Jika
perbandingan siswa yang lulus lebih banyak dibandingkan siswayang tidak lulus
maka pembelajaran ini dianggap berhasil.
F.
Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan
Pembelajaran Kemp
1.
Kelebihan
Dalam Model Pembelajaran Kemp ini di
setiap melakukan langkah atau
prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya,
sehingga apabila terdapat kekurangan atau
kesalahan ditahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu barulah dapat
melangkah ke tahap berikutnya. Sedangkan,
2.
Kelemahan
Dari Model Pembelajaran Jerols E.
Kemp ini agak condong ke
pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruh yang besar,
karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi,
dan strategi pengajaran. Untuk
lebih jelas, kami menyimpulkan kelemahan serta kelebihan
model pembelajaran kemp dengan model pembelajaran lain dalam bentuk tabel
berikut.
Kelebihan Model Pembelajaran Kemp Dari Model
Pembelajaran Lain
|
Kelemahan Model Pembelajaran Kemp Dari Model
Pembelajaran Lain
|
1.
Model
Pembelajaran kemp berbentuk lingkaran dan ketika akan melakukan langkah-langkah selanjutnya selalu
dilakukan revisi terlebih dahulu.
2.
Model
Pembelajaran Kemp berbentuk siklus yang memberi kemungkinan
bagi penggunanya untuk memulai kegiatan desain sistem pembelajaran dari fase manapun.
3.
Model
pembelajaran kemp berfokus pada perencanaan kurikulum dengan pendekatan tradisional/klasik.
|
1.
Untuk
model pembelajaran lain, revisi hanya dilakukan setelah evaluasi pembelajaran.
2.
Untuk
model pembelajaran lain, langkah awal dalam proses pembelajaran sudah ditetapkan.
3.
Model
briggs diterapkan pada kurikulumyang baru, terdapat tim prmantau yang
ikutdalam menyusun perencanaan pembelajaran
|
PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuantersebut
dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.Jerols E. Kemp
mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang palingawal bagi pendidikan.
Model Kemp memberikan bimbingan
kepada para pemakainyauntuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan
tujuan-tujuan pengajaran. Menurutkemp pengembangan desain sistem pembelajaran
terdiri atas komponen-komponen, yangdikembangkan sesuai dengan kebutuhan,
tujuan dan berbagai kendala yang timbul. Langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan
aktivitas revisi. Pengambangan
perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Pengembangan model Kemp memberi
kesempatan kepada para pengembang untuk dapatmemulai dari komponen
manapun.Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp :
1.
Daftar
Topic dan Tujuan Umum (Goal, topic and General purpose).
2.
Menganalisis
karakteristik pelajar (Learning Characteristic).
3.
Tujuan
Pembelajaran (Learning Objective).
4.
Menentukan
Isi Meteri (Subject Content).
5.
Menetapkan
pengajaran awal (Pre-Assesment).
6.
Aktivitas
Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources).
7.
Sarana
Penunjang (Support Service).
8.
Evaluasi
(Evaluation)
Model perencanaan pembelajaran kemp
mempunyai kelebihan serta kekurangan. Kelebihan dalam Model Pembelajaran Kemp ini di setiap
melakukan langkah atau prosedur
terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya. Sedangkan Kelemahan dari Model Pembelajaran
Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaranklasikal atau pembelajaran di
kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruhyang besar, karena guru
dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi,dan strategi
pengajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar