1. Minum Susu
Susu
kaya protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, potasium, fosfor, serta
niasin. Selain itu, susu berperan penting pada fungsi syaraf, kontraksi otot,
dan pembekuan darah. Bahkan vitamin D, di dalamnya bisa membantu penyerapan
kalsium.
Susu
juga mengandung choline, zat gizi
yang berandil mengantarkan rangsang ke syaraf otak. Ibu hamil yang mengonsumsi choline, dalam jumlah cukup akan melahirkan
bayi dengan kemampuan memori yang bagus sepanjang hidupnya. jadi, Choline meman berpengaruh terhadap
perkembangan otakdan memori pada otak janin anda.
2. Makan Ikan
Kecerdasadan janin
dapat dimaksimalkan dengan asupan cukup protein. Protein bagus berasal dari
hewani, seperti ikan, ayam, daging dan telur. Protein terbaik untuk membentuk
kecerdasan bayi bersumber dari ikan laut dalam ( tuna, salmon, kakap) karena
mengandung asam lemak, yakni DHA (asam dokosaheksanoat) yang mirip asam lemak
omegga-3. Asam lemak omega-3 paling banyak terdapat di bagian kepala ikan.
Jadi, bila makan ikan, bagian kepalanya jangan dibuang (bagus juga menyantap
gulai kepala ikan). Apabila janin tidak mendapatkan DHA yang mencukupi
dikhwatirkan, besarnya akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi,
gangguan sistem kekebalan, serta kesulitan belajar. (kalau anda berbakat
alergi, konsultasi dulu ke dokter).
Ikan juga sumber
yodium, zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan janin secara menyeluruh. Janin pada trimester
ke-1 belum bisa mendapat yodiumdari kelenjar tiroidnya sendiri. Padahal 80%
yodium tersedia dalam kelenjar tiroid ibu. Setiap kali janin butuh yodium, ia
akan menyedotnya dar tubuh ibu melalui plasenta.
Terbayangkan bagaimana efeknya
kalau ibu hamil sampai kekurangan yodium? Pertumbuhan janin akan terhambat.
Bahkan, bisa jadi ia kelak akan tumbuh
lebih kerdil ketimbang teman-temannya. Menurut penelitian, anak-anak yang
ibunya kekurangan yodium ketika hamil IQ-nya 4 poin lebih rendah dibandingkan
meraka yang ibunya tidak pernah kekurangan yodium.
3. Sering
Mengajak Si Kecil Berbicara
Janin usia enam bulan sudah bisa mendengar bunyi-bunyian.
Penelitian membuktikan, janin memasuki trimester ke-3, bukan hanya bisa
mendengarkan suara, tetapi juga bisa “belajar”. Para peneliti memperdengarkan
bunyi-bunyian pada janin, lalu memonitor dengan USG (ultrasonografi) untuk
melihat reaksinya. Ternyata janin beraksi lebih cepat setiap kali mendengar
bunyi-bunyiian. Janin, bayi maupun balita yang dibesarkan dalam lingkungan yang
membiasakannya untuk berbicara dengan baik, mendengarkan, dan membaca,
cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi dan lebih maju di sekolah.
4. Memperdengarkan
Musik Klasik
Janin yang terbiasa
mendengar musik kalsik yang tenang memang cendrung menjadi anak yang tenang. Ia
juga gampang tidur nyenyak. Tidur lelap ini mempengaruhi perkembangan otak. Sel
syaraf di otak tumbuh pesat ketika bayi tidur. Kalau ia tenang, ia akan cukup
tidur dan perkembangan otaknya pun maksimal.
5. Rajin
Olahraga
Dengan rutin berolahraga,
aliran dara ibu hamil akan lancar. Aliran darah yang lancar akan mengantar
oksigen secara lancar pula bagi cinta kasih anda, sehingga perkembangan janin
pun terpacu pesat.
6. Gaya Hidup
Sehat
Menghindari asap rokok,
minuman keras, dan obat-obatan yang tidak perlu bisa meminimalkan gangguan pada
perkembangan syaraf bayi. Bayi yang lahir dari ibu perokok berpotensi meliki IQ
rendah, bobot lahir rendah, lingkar kepala lebih kecil, lahir prematur, dan
perawatan di ICU lebih lama dibandingkan dengan bayi dari ibu yang tidak
merokok selama hamil.
Asap rokok mengurangi
asupanoksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan sistem syaraf
janin. Nikotin rokok akan membuat saluran utero-plasental,
menyempit. Akibatnya, sel-sel otak bayi akan menderita hypoxia atau kekurangan oksigen.
Asap rokok juga akan
memicu terjadinya proses carboxi
hemaglobin, yaitu sel-sel darah yang semestinya mengikat oksigen malah
mengikat CO dari asap rokok. Selain itu, asap rokok juga mengandung sekitar
2.000-4.000 senyawa kimia beracun yang secara langsung mengganggu dan merusak
berbagai proses tumbuh kembang sel-sel dari syaraf.
Sumber
: MOM & KIDDIE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar